Minggu, 14 Desember 2014

SMS Promosi

Promosikan Bisnis Anda dengan Blast SMS ke target daerah sender yg bisa Anda tentukan untuk meningkatkan omset Anda

Prosedurnya :
- kirimkn materi promosi (mak. /sms 160 karakter)
- tentukan target sender(jakarta, denpasar, batam, dsb)
- transfer
- proses
- di kirim bukti laporan ke email 

Paket standar :
1. 1.000 sms, Rp.50.000,-
2. 2.000 sms, Rp.100.000,-
3. 3.000 sms, Rp.150.000,-
4. 4.000 sms, Rp.200.000,-
5. 5.000 sms, Rp.250.000,-
6. 6.000 sms, Rp.300.000,-
7. 7.000 sms, Rp.350.000,-
8. 8.000 sms, Rp.400,000,-
9. 9.000 sms, Rp.450.000,-
10. 10.000 sms, Rp.500.000,- 

Paket Bisnis :
1. 50.000 sms, Rp.1.000.000,-
2. 100.000 sms, Rp.2.000.000,-
3. 150.000 sms, Rp.3.000.000,-
4. 200.000 sms, Rp.4.000.000,-
5. 250.000 sms, Rp.5.000.000,-
6. 300.000 sms, Rp.6.000.000,-
7. 350.000 sms, Rp.7.000.000,-
8. 400.000 sms, Rp.8.000.000,-
9. 450.000 sms, Rp.9.000.000
10. 500.000 sms, Rp.10.000.000,- 

Paket plus :
Database no orang kaya + Kantor perusahaan Indonesia (legal dg alamatny) update an terbaru 
1. 1.000 sms, Rp.200.000,-
2. 2.000 sms, Rp.400.000,-
3. 3.000 sms, Rp.600.000,-
4. 4.000 sms, Rp.800.000,-
5. 5.000 sms, Rp1.000.000,-
6. 6.000 sms, Rp.1.200.000,-
7. 7.000 sms, Rp.1.400.000,-
8. 8.000 sms, Rp.1.600,000,-
9. 9.000 sms, Rp.1.800.000,-
10. 10.000 sms, Rp.2.000.000,-

Info :
082221777706
cs 1 pin:7CD0484E 
cs 2 pin:2BA8DC85

Jumat, 12 Desember 2014

Buat Website Online Shop Profesional

Anda mungkin bertanya, “Buat apa punya website? Kami sudah punya brosur yang bagus…”. Pertanyaan yang bagus.
Tahukah anda, website dapat diakses dari seluruh dunia sehingga dapat dilihat oleh calon konsumen selama 24 jam sehari, 365 hari setahun. Ratusan juta orang online setiap harinya untuk menggunakan email, chatting, mencari informasi, membeli produk di toko online, bahkan hiburan semata. Mayoritas pengguna internet (kalangan muda dan pebisnis) akan berharap suatu perusahaan punya website. Sekarang sudah lazim orang berkata, “Produknya bagus, pengen lihat di internet.” atau “Perusahaan apa itu, alamat websitenya mana?”.
Website jauh lebih cepat diakses, lebih mudah dimengerti dan efektif dalam hal biaya dibandingkan media  lain. Anda dapat memasang artikel, gambar, detil produk atau segala macam informasi bahkan online store dan peta online yang dapat memandu klien ke kantor anda (dengan bantuan Google Map contohnya). Website dapat menjadi bagian penting promosi perusahaan dan strategi marketing. Pembuatan website perlu menjadi agenda marketing yang serius. Lebih dari itu website dapat meningkatkan bonafiditas perusahaan.
Berikutnya pada artikel ini akan kami rangkum 10 keuntungan mempunyai website
  1. Publikasi bisnis, jasa dan produk ke jutaan (bahkan miliaran) calon konsumen. Menaikkan penjualan.
  2. Update informasi dengan cepat dan mudah.
  3. Menghemat biaya komunikasi dan administrasi.
  4. Beriklan dan menyampaikan informasi tanpa henti 24 jam sehari. Edukasi klien dan calon klien tentang produk atau jasa yang anda berikan.
  5. Outlet Perusahaan tambahan di dunia maya. Terima order kapanpun.
  6. Brand Awarness dengan cara iklan di website terkemuka atau dengan tukar link.
  7. Mempermudah klien dalam melakukan bisnis. Meningkatkan kepercayaan atas bisnis yang anda berikan. Desain dan isi website dapat mencerminkan keseriusan anda atau perusahaan anda.
  8. Bonafiditas naik. Kartu nama tidak lagi hanya berisi kontak alamat, telepon dan email tapi ditambah dengan alamat website anda.
  9. Resiko kehilangan calon klien atau resiko klien kehilangan informasi dapat lebih ditekan seminim mungkin
  10. Menjalin bisnis dengan partner dari luar negeri
Bayangkan skenario ini, anda berhubungan dengan klien yang meminta informasi bisnis atau produk. Betapa banyak tugas yang harus dilakukan untuk telepon dan mengirim brosur, belum termasuk biayanya. Akan sangat menyenangkan bila kita dapat berkata, “Anda dapat melihat website kami, kami yakin informasi yang anda butuhkan ada disana.”
Apabila anda atau perusahaan anda tidak punya internet, pihak yang akan mengambil keuntungan adalah pesaing anda yang punya website.
Untuk membuat website berkualitas, setidaknya perlu 5 komponen:
  1. Ide bagus untuk diaplikasikan di website anda
  2. Webste Developer yang dapat diandalkan
  3. Domain atau sebut saja alamat website yang bagus dan Hosting yang baik dalam hal kecepatan akses dan stabilitas
  4. strategi marketing yang jitu
  5. Customer Service yang responsif
Untuk kelima hal di atas plus poin-poin lainnya, kami Cora Media Interaktive siap membantu anda dalam hal pembuatan website, pengurusan website berikut program online marketing.
Jasa Buat Website Toko Online Profesional

Paket Buat Web :
- Regular, Rp.500rb
- Bisnis, Rp.750rb
- Profesional, Rp.1juta

Pin BB: 2BA8DC85

Selasa, 16 Oktober 2012

Cara wudhu Nabi SAW

Segala puji hanya bagi Allah SWT. Dialah yang Maha Suci dan menyuruh hamba-Nya untuk bersuci dari hadats. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Agung, Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia mengamalkan sunnahnya hingga ajal menjemput. Amma Ba’du. Allah SWT mensyari’atkan wudhu atau bersuci dari hadats sebagai syarat sahnya beberapa ibadah, seperti shalat dan thawaf. Pada asalnya wudhu disyari’atkan bersamaan dengan shalat. Yang mana perintah untuk berwudhu ini pada dasarnya diperintahkan kepada seseorang apabila ia hendak melaksanakan shalat. Allah SWT berfirman: [QS Al Maidah: 6]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمْ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.[QS Al Maidah: 6]

Rasulullah SAW bersabda:

لا تُقْبَلُ صَلاَةً بِغَيْرِ طَهُور

Tidaklah diterima ibadah shalat kecuali dalam keadaan suci.

Shalat bagi muslim adalah wajib dan fardhu ‘ain, begitu juga wudhu dan bersuci dari hadats, baik hadats besar maupun kecil. Karena tidak sah ibadah shalat seseorang melainkan ia dalam keadaan suci dari hadats, sehingga wajibnya wudhu itu dikarenakan suatu ibadah yang hendak ia kerjakan dan mewajibkan baginya suci dari hadats. Kaidah ushul fiqih mengatakan: مالا يتم الواجب الا به فهو واجب Suatu kewajiban yang tidak sempurnya kecuali denganya, maka menggunakannya menjadi wajib. Jadi hakikat wudhu adalah untuk bersuci dan mengangkat hadats. Jadi setelah kita mengetahui wajibnya berwudhu ketika kita hendak shalat dan hakikat wudhu, maka kita juga harus mengetahui bagaimana dan seperti apakah wudhu yang benar yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Karena segala ibadah dalam Islam mempunyai tuntunannya, dan sesuatu hal itu dianggap ibadah apabila memenuhi dua syarat yaitu: ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Ada Apa Dengan Wudhu Rasulullah SAW…???

Rasulullah SAW telah mengajarkan tata cara wudhu kepada para sahabat dengan perbuatannya dan menyuruh mereka untuk mencontohnya. Berikut adalah urutan dan tata cara wudhu yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW:
Niat: Niat merupakan syarat yang harus ada pada setiap ibadah. Nabi SAW Bersabda: bahwasanya segala sesuatu itu tergantung niatnya. Niat tempatnya adalah di dalam hati. Jadi apabila seseorang bermaksud atau bertujuan hendak berwudhu, kemudian ia melakukan wudhu tersebut, maka ini sudah termasuk niat. Devinisi niat dalam bahasa adalah القصد (al Qashdu) tujuan atau maksud. Niat wudhu dilakukan ketika hendak melakukan wudhu atau ketika sedang berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung)
Membasuh telapak tangan sebanyak tiga kali: Adalah Nabi SAW apabila ia berwudhu, beliau memulainya dengan membasuh kedua telapak tangan terlebih dahulu. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali adalah disunnahkan.
Membaca basmalah: membaca basmalah dilakukan ketika hendak memulai wudhu, ketika sedang membasuh telapak tangan atau sedang berkumur-kumur. Mayoritas ulama berpendapat bahwa membaca basmalah (bismillah) ketika wudhu adalah sunnah, akan tetapi sebagian ulama berpendapat bahwa membaca basmalah ketika wudhu wajib hukumnya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: لا وضوء لمن لم يذكراسم الله عليه Tidak dikatakan orang itu berwudhu apabila di dalam wudunya ia tidak menyebut nama Allah. [HR: Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah] hadits ini sebagian sanadnya ada yang dhaif, akan tetapi banyak sekali dari sekelompok sahabat yang meriwayatkan hadits ini dari Rasulullah SAW dan saling menguatkan. Sehingga derajat hadits ini naik menjadi hasan lighairihi. Hadits hasan menurut mayoritas ahli ilmu boleh diamalkan dan dijadikan hujjah.
Berkumur-kumur dan istinsyaq tiga kali: Rasulullah apabila berwudhu beliau berkumur-kumur dan istinsyaq, yaitu memasukkan air ke dalam hidung dengan satu cibukan tangan kanan, kemudian istintsar yaitu, mengeluarkan air dari hidung dengan tangan kiri. Hal seperti ini beliau lakukan sebanyak tiga kali. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali kemudian istinsyaq dan istintsar sebanyak tiga kali juga. Apabila orang yang berwudhu memisahkan antara berkumur-kumur dan istinsyaq dengan cibukan lain, juga tidak mengapa dan dibolehkan.
Membasuh muka sebanyak tiga kali: batasan muka dari samping adalah antara dua telinga, dari atas adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut hingga dagu bawah tempat tumbuhnya jenggot. Apabila jenggotnya lebat hingga menutupi kulitnya maka sudah cukup baginya apabila mengalirkan air diatasnya tanpa menyela-nyela jenggot dan menggaruknya dengan jarinya. Akan tetapi menyela-nyela jenggot ketika wudhu afdhal (lebih utama). Terkadang Rasulullah wudhu ketika membasuh wajah menyela-nyela jenggotnya dan terkadang cukup hanya dengan mengalirkan air diatasnya saja. Akan tetapi apabila jenggotnya hanya sedikit, maka kulit bagian jenggot harus dibasuh.
Membasuh kedua tangan tiga kali: membasuh kedua tangan beserta sikunya sebanyak tiga kali. Dimulai dari tangan sebelah kanan kemudian tangan sebelah kiri.
Mengusap kepala dan kedua telinga satu kali: mengusap kepala dan kedua telinganya dengan satu cibukan air. Caranya adalah mencibuk air dengan kedua telapak tanganya kemudian mengusapkannya pada kepala dengan kedua telapak tangannya. Dimulai dari tempat tumbuhnya rambut bagian depan sampai tempat tumbuhnya rambut bagian belakang atau tengkuknya, setelah itu mengembalikannya pada tempat semula. Kemudian dilanjutkan dengan mengusap telinga, yaitu dengan memasukkan jari telunjuk ke dalam lobang telinga dan mengusap daun telinga bagian luar dengan ibu jari.
Membasuh kaki sebanyak tiga kali: membasuh kedua kakinya beserta kedua mata kakinya sebanyak tiga kali, dimulai dengan kaki kanan kemudian kaki kiri.
Berurutan: wajib bagi orang yang berwudhu untuk mengerjakan wudhunya secara berurutan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. tidak sah wudhu seseorang yang dilakukan secara tidak berurutan, seperti mencuci kaki dulu sebelum membasuh tangan atau mengusap kepala dan kedua telinga terlebih dahulu sebelum membasuh muka.
Membaca doa setelah wudhu: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْن
Asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahu laaa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu, allahummaj’alni minattawwaabiina waj’alni minal mutathahhiriin. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata; yang tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikan aku termasuk orang-orang yang suka mensucikan diri.
Beberapa Permasalahan:
Menyebut nama Allah pada permulaan wudhu, menurut sebagian ulama adalah sunnah dan menurut sebagian yang lain adalah wajib. Apabila kalian berwudhu di kamar mandi atau toilet, sebaiknya membaca basmallah dengan disirikan atau dikecilkan suaranya.
Mencuci anggota wudhu sebanyak tiga kali dengan dimulai dari anggota bagian kanan adalah sunnah. Dibolehkan mencuci anggota wudhu hanya dua kali atau sekali saja apabila sudah merata. Semua ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi tidak boleh mencuci anggota wudhu lebih dari tiga kali. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW ketika beliau ditanya oleh seseorang tentang tata cara wudhu, beliau mengajarinya cara berwudhu kemudian bersabda: فمن زاد فقد أساء و تعدي و ظلم Artinya: barang siapa yang menambahi, maka sungguh ia telah berbuat buruk, melampaui batas dan berbuat dzalim. [HR Abu Daud dan Tirmidzi dengan sanad yang shahih]
Tata cara wudhu untuk laki-laki dan perempuan sama. Mengusap kepalanya dari tempat tumbuhnya rambut bagian depan hingga tempat tumbuhnya rambut bagian tengkuk. Apabila rambutnya panjang, maka rambut yang melebihi tengkuk ke bawah tidak wajib diusap. Yang wajib diusap adalah dari tempat tumbuhnya rambut bagian depan hingga rambut belakang bagian tengkuk.
Urut dalam membasuh anggota wudhu merupakan salah satu wajib wudhu. Tidak sah wudhu seseorang tanpa berurutan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Demikianlah tata cara wudhu yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadits-hadits shahih. Semoga kita bisa meneladani Rasulullah dalam segala hal, karena beliau adalah sebaik-baik teladan untuk orang-orang yang beriman. Semoga kita juga dimudahkan dalam upaya menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW sebagai refleksi dari makna cinta rasul. Amin.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Hukum Operasi plastik

Pada zaman sekarang ini banyak orang yang ingin mempercantik dirinya dengan cara mengoperasi wajah atau anggota badan lainnya, misalnya operasi hidung agar kelihatan mancung, bibir, mata dll, agar semua kelihatan indah dipandang padahal usaha tersebut telah menyalahi ciptaan Allah SWT. Bagaimana hukumnya dan apa dalilnya.

Jawaban:
Hukumnya tidak boleh karena dilakukan dengan mengubah ciptaan Allah.

Dasar pengambilan:

Tafsir Munir juz 1 halaman 174:

( ... lalu mereka benar-benar mengubah ciptaan Allah) dalam bentuk dan sifat, seperti mengebiri para budak, mencukil mata, memotong telinga, memberi tato, memanggur gigi dan menyambung rambut.

Jumat, 14 September 2012

Tafsir bismillah



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Jar majrur (bi ismi) di awal ayat berkaitan dengan kata kerja yang tersembunyi setelahnya sesuai dengan jenis aktifitas yang sedang dikerjakan. Misalnya anda membaca basmalah ketika hendak makan, maka takdir kalimatnya adalah : “Dengan menyebut nama Allah aku makan”.
Kita katakan (dalam kaidah bahasa Arab) bahwa jar majrur harus memiliki kaitan dengan kata yang tersembunyi setelahnya, karena keduanya adalah
ma’mul. Sedang setiap ma’mul harus memiliki ‘amil.
Ada dua fungsi mengapa kita letakkan kata kerja yang tersembunyi itu di belakang:
Pertama : Tabarruk (mengharap berkah) dengan mendahulukan asma Allah Azza wa Jalla.
Kedua : Pembatasan maksud, karena meletakkan ‘amil dibelakang berfungsi membatasi makna. Seolah engkau berkata : “Aku tidak makan dengan menyebut nama siapapun untuk mengharap berkah dengannya dan untuk meminta pertolongan darinya selain nama Allah Azza wa Jalla”.
Kata tersembunyi itu kita ambil dari kata kerja ‘amal (dalam istilah nahwu) itu pada asalnya adalah kata kerja. Ahli nahwu tentu sudah mengetahui masalah ini. Oleh karena itulah kata benda tidak bisa menjadi ‘ami’l kecuali apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Lalu mengapa kita katakan : “Kata kerja setelahnya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan”, karena lebih tepat kepada yang dimaksud. Oleh sebab itu, Rasulullah صلی الله عليه وسلم  bersabda:
وَمَنْ كَانَ لَمْ يَذْبَحْ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ- عَلَى اسْمِ اللَّهِ-
“Barangsiapa yang belum menyembelih, maka jika menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah“ Atau : “Hendaklah ia menyembelih atas nama Allah”
Kata kerja, yakni ‘menyembelih’, disebutkan secara khusus disitu.

Lafzhul Jalalah (اللهِ).
Merupakan nama bagi Allah Rabbul Alamin, selain Allah tidak boleh diberi nama denganNya. Nama ‘Allah’ merupakan asal, adapun nama-nama Allah selainnya adalah tabi’ (cabang darinya).

Ar-Rahmaan  (الرَّحْمنِ)
Yakni yang memiliki kasih sayang yang maha luas. Oleh sebab itu, disebutkan dalam wazan fa’laan, yang menunjukkan keluasannya.

Ar-Rahiim (الرَّحِيمِ)
Yakni yang mencurahkan kasih sayang kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya. Oleh sebab itu, disebutkan
dalam wazan fa’iil, yang menunjukkan telah terlaksananya curahan kasih saying tersebut. Di sini ada dua penunjukan kasih sayang, yaitu kasih sayang merupakan sifat Allah, seperti yang terkandung dalam nama ‘Ar-Rahmaan’ dan kasih sayang yang merupakan perbuatan Allah, yakni mencurahkan kasih sayang kepada orang-orang yang disayangiNya, seperti yang terkandung dalam nama ‘Ar-Rahiim’. Jadi, Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiiim adalah dua Asma’ Allah yang menunjukkan Dzat, sifat kasih sayang dan pengaruhnya, yaitu hikmah yang merupakan konsekuensi dari sifat ini.
Kasih sayang yang Allah tetapkan bagi diriNya bersifat hakiki berdasarkan dalil wahyu dan akal sehat. Adapun dalil wahyu, seperti yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang penetapan
sifat Ar-Rahmah (kasih sayang) bagi Allah, dan itu banyak sekali. Adapun dalil akal sehat, seluruh nikmat yang kita terima dan musibah yang terhindar dari kita merupakan salah satu bukti curahan kasih sayang Allah kepada kita.
Sebagian orang mengingkari sifat kasih sayang Allah yang hakiki ini. Mereka mengartikan kasih sayang di sini dengan pemberian nikmat atau kehendak memberi nikmat atau kehendak memberi nikmat. Menurut akal mereka mustahil Allah memiliki sifat kasih sayang. Mereka berkata: “Alasannya, sifat kasih sayang menunjukkan adanya kecondongan, kelemahan, ketundukan dan kelunakan. Dan semua itu tidak layak bagi Allah”.
Bantahan terhadap mereka dari dua sisi:
Pertama : Kasih sayang itu tidak selalu disertai ketundukan, rasa iba dan kelemahan. Kita lihat raja-raja yang kuat, mereka memiliki kasih sayang tanpa disertai hal itu semua.
Kedua : Kalaupun hal-hal tersebut merupakan konsekuensi sifat kasih sayang, maka hanya berlaku pada sifat kasih sayang yang dimiliki makhluk. Adapun sifat kasih sayang yang dimiliki Al-Khaliq سبحانه و تعالى adalah yang sesuai dengan kemahaagungan, kemahabesaran dan kekuasanNya. Sifat yang tidak akan berkonsekuensi negative dan cela sama sekali.
Kemudian kita katakan kepada mereka : Sesungguhnya akal sehat telah menunjukkan adanya sifat kasih sayang yang hakiki bagi Allah سبحانه و تعالى. Pemandangan yang sering kita saksikan
pada makhluk hidup, berupa kasih sayang di antara mereka, jelas menunjukkan adanya kasih sayang Allah. Karena kasih sayang merupakan sifat yang sempurna. Dan Allah lebih berhak memiliki sifat yang sempurna. Kemudian sering juga kita saksikan kasih sayang Allah secara khusus, misalnya turunnya hujan, berakhirnya masa paceklik dan lain sebagainya yang menunjukkan kasih sayang Allah سبحانه و تعالى.
Lucunya, orang-orang yang mengingkari sifat kasih sayang Allah yang hakiki dengan alasan tidak dapat diterima akal atau mustahil menurut akal, justru menetapkan sifat iradah (berkehendak) yang hakiki dengan argumentasi akal yang lebih samar daripada argumentasi akal dalam menetapkan sifat kasih sayang bagi Allah. Mereka berkata : “Keistimewaan yang diberikan kepada sebagian makhluk yang 

membedakannya dengan yang lain menurut akal menunjukkan sifat iradah”. Tidak syak lagi hal itu benar. Akan tetapi hal tersebut lebih samar disbanding dengan tanda-tanda adanya kasih sayang Allah. Karena hal tersebut hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang pintar. Adapun tanda-tanda kasih sayang Allah dapat diketahui oleh semua orang, tidak terkecuali orang awam. Jika anda bertanya kepada seorang awam tentang hujan yang turun tadi malam : “Berkat siapakah turunnya hujan tadi malam ?” Ia pasti menjawab : “berkat karunia Allah dan rahmatNya”
  

MASALAH
Apakah basmalah termasuk ayat dalam surat Al-Fatihah ataukah bukan ?
Dalam masalah ini para ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat bahwa basmalah termasuk ayat dalam surat Al-Fatihah, harus dibaca jahr (dikeraskan bacaannya) dalam shalat dan berpendapat tidak sah shalat tanpa membaca basmalah, sebab masih termasuk dalam surat Al-Fatihah.
Sebagian ulama lain berpendapat, basmalah tidak termasuk dalam surat Al-Fatihah. Namun ayat yang berdiri sendiri dalam Al-Qur’an.
Inilah pendapat yang benar. Pendapat ini berdasarkan nash dan rangkaian ayat dalam surat ini.
Adapun dasar di dalam nash, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه  bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم  bersabda : Allah سبحانه و تعالى  berfirman:
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
“Aku membagi shalat (yakni surat Al-Fatihah) menjadi dua bagian, separuh untuk-Ku dan separuh untuk hamba-Ku. Apabila ia membaca: “Segala puji bagi Allah”. Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Apabila ia membaca: “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Apabila ia membaca: “Penguasa hari pembalasan”. Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”. Apabila ia membaca: “Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”. Maka Allah menjawab: “Ini separoh untuk-Ku dan separoh untuk hamba-Ku”. Apabila ia membaca: “Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. Maka Allah
menjawab : “Ini untuk hamba-Ku, akan Aku kabulkan apa yang ia minta” [1]
Ini semacam penegasan bahwa basmalah bukan termasuk dalam surat Al-Fatihah. Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan dari Anas bin Malik رضي الله عنه, ia berkata :
صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوا يَسْتَفْتِحُونَ بِ {الْحَمْد لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} لَا يَذْكُرُونَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا فِي آخِرِهَا
“Aku pernah shalat di belakang Nabi صلی الله عليه وسلم, Abu Bakar, Umar dan Utsman رضي الله عنهم. Mereka semua membuka shalat dengan membaca: “Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin” dan tidak membaca:


[1]  HR. Muslim